Anggap saja hidup
kita ini adalah sebuah perjalanan. Sebuah perjalanan yang cukup
pajang, cukup jauh, dan cukup melelahkan. Dalam sebuah perjalanan
ini, kita akan dipertemukan oleh banyak orang, maka dari itu kita
akan mengenal bahkan merasakan bermacam-macam rasa, seperti suka,
duka, kecewa, bangga, apapun itu.
Ada waktu dimana
kita akan merasa capek, merasa lelah, merasa sedih dsb. Karna
sesungguhnya dalam perjalanan kita tak selalu kupu-kupu yang
terlihat, terkadang ular juga dapat terlihat kapan saja dan tak lupa
dengan bisanya yang mematikan. Atau mungkin lebah yang kapan saja
bisa menyengat kita.
Di perjalanan kita
akan menemui sebuah kerikil, bahkan batu besar yang harus kita
lewati. Tanpa terkecuali juga untuk pasir, jangan menganggap remeh
pasir karna sebenarnya pasir itu lebih kecil, lebih susah untuk
melihatnya dengan teliti. Dengan begitu pasir akan lebih berbahaya
untuk kita bila dibandingkan dengan kerikil atau batu besar.
Semakin kita
memaksakan kehendak, biasanya jalan yang kita lalui akan terasa lebih
tajam. Sebab, apabila kita berjalan sambil memaksakan kehendak kita,
bukankah langkah kita semakin tidak terkendali dan kaki kita semakin
menekan ke bawah?
Jangan sesekali
kamu hiraukan kicauan burung, gonggongan anjing, seruan harimau
sekalipun. Gunakanlah hal tersebut sebagai pembangun motivasimu,
jangan terlalu terbawa emosi dan terlarut dalam caci maki.
Hiraukanlah cahaya yang ada didepan bola matamu.
Satu lagi, kamu
tidak akan pernah maju jika kamu masih menanggap hal-hal yang dapat
menghabat kemajuan kita. Seperti apakah hal-hal yang dapat menghabat
kemajuan kita itu? Hanya kamu yang tau.
Bahkan kita juga
bisa salah jalan, tidak berjalan menggunakan jalan sebenarnya. Namun
kita menggunakan jalan yang salah, jalan yang gelap dan lembab.
Bagaimana caranya untuk kembali ke jalan semula? Berjalanlah
menggunakan kebenaran, kembalilah ke jalan asalmu dimana kamu lebih
merasa bahagia. Jangan tengok kebelakang, itu hanya akan membuang
waktumu percuma.
Kita harus
mengambil hak kita, semuanya. Tapi ingat, kita juga tidak boleh lupa
memberi kewajiban kita agar semuanya terkendali. Jika semuanya sudah
terkendali, lalu kemanakah kita akan sampai? Kita akan sampai ke
tempat dimana Tuhan kita berada, keabadian
Selamat berjalan
di perjalanan panjangmu, semoga kita bertemu. Merasakan rasa bahagia
tentunya bukan sebaliknya. GoodLuck!
Tulisannya bagus, menarik. Selain mendidik, juga mencerahkan. Sedikit koreksi penggunaan kata. Boleh kan? Harimau itu bukan berseru, tapi mengaum he he
BalasHapusAlhamdulillah, hehe iya terimakasih atas kunjungan dan masukannya :)
BalasHapus